6 Tempat Wisata
Sejarah di Kota Solo yang Menarik dan Keren
Solo, ibu kota Jawa Tengah, adalah
salah satu tujuan paling populer untuk wisata sejarah di Indonesia. Lokasi kota
yang berada di tepi Sungai Progo dan dekat dengan Gunung Merapi menjadikannya
tempat yang ideal untuk mengunjungi situs-situs religius dan memanjakan diri
dalam kegiatan budaya.
Ada banyak situs bersejarah di Solo
yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Anda dapat belajar tentang sejarah Solo
dan melihat bagaimana kota ini berubah dari waktu ke waktu, berikut daftarnya.
Vihara
Avalokitesvara
Jika Anda memiliki kegemaran akan
sejarah, maka Museum Badai Avalokitesvara wajib dikunjungi. Kuil Buddha ini
dibangun antara tahun 1602 dan 1604 oleh raja Jawa Agung dan didedikasikan
untuk dewa "Avalokitesvara", yang sering digambarkan memiliki banyak
lengan. Pembangunan candi ini didanai oleh sumbangan dari penduduk desa dan
pedagang di Solo, dengan desainnya berdasarkan Sang Merah Putih.
Kisah patung ini berawal dari badai
dahsyat yang melanda Jawa pada bulan November 1982. Badai ini menghancurkan
banyak bangunan di sekitar kota Solo-termasuk candi ini-dan menyebabkan
kerusakan yang signifikan pada patung-patungnya.
Patung-patung ini kemudian
direstorasi di bawah pengawasan konservasionis dari Museum Borobudur di
Yogyakarta dengan dana yang disediakan oleh UNESCO dan didukung oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui PIPA (Program Indonesia
untuk Percepatan Konservasi).
Pasar Gede
Pasar Gede adalah pasar tertua di
Solo dan salah satu yang paling terkenal di Indonesia. Pasar ini juga dikenal dengan
sebutan Pasar Besar. Pasar ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
sejak zaman kolonial Belanda, ketika awalnya bernama Panggung.
Sejak saat itu, pasar ini telah
mengalami beberapa perubahan: selama Perang Dunia II, pasar ini diduduki oleh
pasukan Jepang yang menamainya "Taman Gedebaeti"; setelah Indonesia
merdeka dari Belanda pada tahun 1949, namanya kembali berubah kembali menjadi
Pasar Gede.
Akhirnya pada tahun 2010, gempa bumi
menghancurkan salah satu bangunannya - bangunan tua Surakarta - dan menyebabkan
renovasi besar-besaran yang selesai pada tahun 2015 dengan dana dari pejabat
pemerintah daerah.
Saat ini, area bersejarah ini
menjadi rumah bagi lebih dari 1.600 toko yang menjual semua jenis barang
seperti pakaian dan sepatu, perhiasan dan jam tangan, barang elektronik seperti
ponsel dan komputer serta barang-barang tradisional Indonesia seperti kain
batik dan mainan yang terbuat dari gulungan kertas/kardus!
Ada juga food court di mana Anda
dapat membeli makanan ringan yang lezat seperti roti kukus yang diisi dengan
bakso atau bola-bola tahu yang ditaburi bubuk kacang yang dibumbui dengan kecap
asin yang dicampur bersamaan.
Museum Danar Hadi
Museum Danar Hadi adalah museum
pertama di Indonesia dan memiliki koleksi lebih dari 5.000 barang. Terletak di
pusat kota Solo, Anda dapat mengunjungi museum bersejarah ini untuk mempelajari
masa lalu kota Solo.
Museum ini dibangun oleh Danar Hadi
(1902-1995), yang merupakan seorang penulis, sejarawan, dan etnolog. Bangunan
itu sendiri dibangun antara tahun 1954-1956 berdasarkan gaya arsitektur Belanda
dengan karakteristik Indonesia.
Taman Sriwedari
Taman Sriwedari adalah sebuah taman
yang terletak di Solo, Indonesia. Taman ini merupakan tujuan populer bagi
penduduk setempat dan pengunjung, yang datang untuk menikmati fasilitasnya
seperti jalur lari, jalur jogging dan jalur bersepeda. Taman ini juga memiliki
taman bermain untuk anak-anak dan keluarga.
Selain itu, taman ini memiliki
beberapa patung dan monumen yang memperingati para pahlawan Indonesia. Taman
ini dibangun pada akhir abad ke-19, selama era kolonial Belanda. Awalnya
disebut Taman Karesidenan, dan dibangun sebagai tempat rekreasi bagi penduduk
Eropa di Solo.
Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran terletak di
Mangkunegaran, sebuah kabupaten di Solo. Pura ini didedikasikan untuk Dewi Sri,
dewi padi, dan dibangun oleh Raja Pakubuwono X sebagai bagian dari upayanya
untuk memulihkan pertanian setelah perang dengan Banten. Candi ini selesai
dibangun pada tahun 1746, dan dibangun seluruhnya dari kayu yang memang jarang
pada masanya.
Pasar Triwindu
Pasar Triwindu, yang terletak tepat
di pusat kota Solo, adalah salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang
berkunjung ke Indonesia. Pasar ini telah beroperasi sejak tahun 1686, dan
merupakan salah satu pasar tertua di Indonesia.
Pasar ini memiliki lebih dari 100
kios makanan tradisional yang menjual berbagai hidangan Indonesia termasuk
sate, sup tahu dan gado-gado. Suvenir populer lainnya yang dijual di sini
adalah sarung batik dan kain yang terbuat dari bahan daur ulang seperti daun
rotan atau daun nanas.
Seperti yang dapat Anda lihat dari
deskripsi singkat ini, Pasar Triwindu adalah landmark bersejarah yang penting
bagi warga dan wisatawan yang mengunjungi Solo secara teratur atau yang ingin
menjelajahi kekayaan budayanya melalui wisata kuliner atau kegiatan lain yang
berkaitan dengan pasar tradisional seperti ini!
Solo adalah tujuan yang baik untuk
wisata sejarah. Kota ini memiliki banyak atraksi indah yang dapat ditemukan di
seluruh kota. Beberapa di antaranya adalah Pura Mangkunegaran, Museum Danar
Hadi dan Taman Sriwedari. Solo juga memiliki beberapa pasar yang menarik
seperti Pasar Triwindu dan Pasar Gede yang menawarkan kesempatan berbelanja
yang besar bagi wisatawan yang mengunjungi tempat ini.
0 Komentar